Manfaat Buah Zaitun

Buah zaitun telah tumbuh sejak 8000 tahun yang lalu terutama di kawasan Mediterania. Buah zaitun berasal dari pohon Olea europea yang dapat tumbuh selama bertahun-tahun.

Tidak Semua Penyakit Perlu Antibiotik

Resistensi antibiotik adalah masalah kesehatan yang besar di zaman modern ini. Resisten berarti dokter semakin sulit mengobati infeksi karena kumannya sudah kebal obat. Karena itu jangan sembarangan minum antibiotik.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 30 Desember 2016

Gadi kecilku

Si cantik sudah terima raport dan hasilnya memuaskan. Angka 7 ada di bahasa sunda dan olahraga, tidak terlalu berpengaruh. Gadis kecilku yang pendiam, sholeha dan pintar persis abinya. Kalau uminy pintar tapi tidak pendiam. Selalu eksis dimana-mana. Acara apapun disekolah selalu tampil..lumayan vokal..suka baca puisi di acara perpisahan. Kalau gak baca sari tilawah di maulidan. Ummi kebanggaan atukmu dulu nak, karena kalau pembagian rapor pasti atuk selalu tampil ke depan karena anaknya selalu juara. Ah jadi kangen dengan atukmu yang sudah di alam sana.

Ada satu kesamaan gadis kecilku dengan umminya yaitu belajar tanpa disuruh, tiada hari tanpa bergelut dengan buku. Semoga sukses dunia akhirat ya nak..Menjadi hafizhah..

Rabu, 13 Juli 2016

Keutamaan tawadhu

Keutamaan-Keutamaan Tawadhu'

a. Tawadhu' dapat mengangkat derajat seorang hamba.
Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda :
"Tidaklah berkurang harta karena sedekah, tidaklah Allah menambah kepada seseorang hamba sifat pemaaf, kecuali dia akan mendapatkan kemuliaan, serta tidaklah seorang menerapkan sifat tawadhu' karena Allah kecuali Allah pasti mengangkat derajatnya." [Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih nya XVI/141, Imam Ad-Darimi dalam Sunan nya 1/369, Imam Ahmad dalam Musnad 2/386 dan selain nya]

b. Tawadhu' dapat mengangkat derajat dan pangkat seorang hamba
Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda :
"Tidaklah dari setiap keturunan Adam, melainkan dikepalanya terdapat hakamah ditangan seorang Malaikat. Apabila ia tawadhu', dikatakan kepada Malaikat tersebut : "Angkatlah hakamahnya", sedangkan apabila ia sombong, dikatakan kepada Malaikat tersebut : "Letakkan hakamahnya." [Silsilatul Ahadits Ash-Shahihah no 538]

Hakamah adalah besi kekang yang berada dihidung kuda, tali kekang tersebut dapat mencegah kuda dari melawan perintah penunggangnya.

c. Tawadhu' itu menghasilkan keselamatan, mendatangkan persahabatan, menghapuskan dendam, dan menghilangkan pertentangan.
Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda :
"Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian bertawadhu', sehingga seseorang tidak merasa bangga lagi sombong terhadap orang lain dan tidak pula berlaku aniaya kepada orang lain." [Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih nya]

Diringkas dari kitab At-Tawadhu' fi Dhauil Kitab was Sunnah, Syaikh Salim bin Ied al-Hilali. Diterjemahkan dengan judul "Hakikat Tawadhu' dan Sombong Menurut al-Quran dan as-Sunnah" cet Pustaka Imam Syafi'i]

Janji Allah bagi Penghafal Qur’an

Janji Allah bagi Penghafal Qur’an
KH. Zainullah Rois, Lc.

Sejak diturunkan, Al-Qur’an senantiasa menjadi rujukan utama umat Islam dalam mengarungi bahtera kehidupan. Di hati mereka, Al-Qur’an adalah cahaya penerang jalan hidup menuju ridla Allah. Kenyataan ini dibuktikan oleh antusiasme umat Islam untuk menghafalnya. Atau, minimal membaca dan merenungi maknanya setiap saat.

Rasulullah saw selalu mengajak para sahabat untuk menghafal Al-Qur’an agar hati mereka tidak kosong dari ayat-ayat Al-Qur’an. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas beliau bersabda, “Orang yang tidak mempunyai hafalan Al-Qur’an sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh.”

Perhatian yang tinggi terhadap keistimewaan menghafal Al-Qur’an ditunjukkan saat Rasulullah menetapkan laki-laki muda sebagai ketua rombongan karena hafal beberapa surat dan surat Al-Baqarah, kemudian salah seorang yang terhormat di antara mereka berkata, “Demi Allah aku tidak mempelajari dan menghafal surat Al-Baqarah karena aku takut tidak dapat menjalankan isinya.”

Mendengar komentar itu Rasulullah saw bersabda, “Pelajarilah Al-Qur’an dan bacalah. Sesungguhnya perumpamaan orang yang mempelajari Al-Qur’an dan membacanya adalah seperti tempat air penuh dengan minyak wangi misik, harumnya menyebar ke mana-mana. Dan barang siapa yang mempelajarinya kemudian ia tidur dan di dalam hatinya terdapat hafalan Al-Qur’an adalah seperti tempat air yang tertutup dan berisi minyak wangi misik.” (HR Tirmidzi)

Subhanallâh. Betapa kaya hati orang para penghafal Al-Qur’an. Betapa mulia mereka. Tubuh dan jiwa mereka senantiasa menebarkan bau surga bagi lingkungan sekitarnya. Pastilah bahwa mereka adalah orang-orang suci yang selalu dipelihara Allah. Pendek kata, penghafal Al-Qur’an senantiasa mendapatkan tempat terhormat di dunia maupun di akhirat kelak.

Hal itu selaras dengan sabda Rasulullah saw, “Penghafal Al-Qur’an akan datang pada hari kiamat, kemudian Al-Qur’an akan berkata, ‘Wahai Tuhanku pakaikanlah pakaian untuknya,’ Kemudian orang itu dipakaikan mahkota karomah (kehormatan) Al-Qur’an kembali meminta, ‘Wahai Tuhanku tambahkanlah,’ Lalu orang itu dipakaikan jubah karomah. Kemudian Al-Qur’an memohon lagi, ‘Wahai Tuhanku, ridailah dia,’ Allah swt pun meridlaiya. Dan diperintahkan kepada orang itu, ‘Bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga). Allah swt menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan.” (HR Baihaqi)

Balasan Allah di akhirat bukan hanya bagi penghafal Al-Qur’an, namun juga bagi kedua orang tuanya, dan ia dapat memberikan sinarnya itu kepadanya dengan berkah Al-Qur’an.

Dari Buraidah, Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang membaca Al-Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, ‘Mengapa kami dipakaikan jubah ini?’ Dijawab, ‘Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-Qur’an.” (HR Abu Daud)

Kedua orang tua itu mendapatkan kemuliaan karena mengarahkan anaknya untuk menghafal dan mempelajari Al-Qur’an sejak kecil. Mendidik anak agar mencintai Al-Qur’an berarti upaya mengantarkan mereka meraih gerbang kesuksesan hidup, baik di dunia maupun di akhirat

Senin, 11 Juli 2016

Tips Mudah Hafal Al Qur'an

Tips Mudah Hafal Al Qur’an

Syekh Ali Jaber telah mempelajari Al Qur’an sejak usia 3 tahun. Tamat menghafal Al Qur’an usia 8 tahun, dan memantabkan hafalannya (hingga 30 juz) saat usia 11 tahun. Sejak itu ia mendapat ijazah Sanad Qur’an dari guru yang mengajarnya.

Secara khusus, Yayasan Syekh Ali Jaber, telah menghadirkan Program Mahir dengan Al Qur’an dengan mengadakan pelatihan Sanad Al Qur’an kepada guru Al Qur’an dan imam-imam masjid, agar tajwid yang mereka baca seperti bacaan Al Qur’an Rasulullah Saw.

“Selain mengembangkan program hafal Al Qur’an dengan daurah sanad, saya juga bercita-cita untuk mengembangkan program menghafal hadits. Karena Qur’an dan hadits adalah petunjukan umat Islam yang harus dijaga. Sayang sekali, jika kita memiliki kualitas orang penghafal Al Qur’an dengan ijazah dan sanad, tapi tidak disertai penghafal hadits,” ujar Syekh Ali.

Ada beberapa tips jitu Syekh Ali kepada masyarakat awam untuk menghafal Al Qur’an. Pertama, sering-sering membaca, tilawah Al Qur’an. Gunakan waktu yang tepat, seperti sehabis shalat Subuh, untuk muraja’ah atau tilawah. Jangan fokuskan dulu menghafal, tapi bacalah secara rutin. Kalau ini terjaga Insya Allah memudahkan kita untuk menghafal. Jangan berjam –jam membaca hanya untuk hari ini, tapi esoknya tak rutin lagi tilawah.

Tips kedua, sering-seringlah mendengar atau menyimak tilawah murotal dari CD. Jika ingin hafal satu surah, fokuskan mendengar satu surah berkali-kali. Kuncinya jangan perbah bosan. Karena tidak ada ruginya, sekalipun tidak berhasil menghafal Al Qur’an, tetap setiap satu huruf akan mendapat sepuluh kebaikan. Pahalanya tetap sempura disisi Allah.

“Intinya, hafalkan sesuai kemampuan masing-masing. Jika hanya mampu hafal satu ayat tak mengapa, atau setengah halaman, satu halaman, atau bahkan dua halaman, silahkan saja. Saya usulkan, targetkan setengah halaman, begitu berhasil dihafal, jangan tambah lagi ke hafalan yang baru. Sebelum pindah ke hafalan baru, hendaknya ditunda hingga esok harinya.

Tips ketiga, ayat-ayat yang sudah dihafal, kemudian diulang saat melakukan shalat sunnah qabliyah ba’diyah, atau tahiyatul masjid, Dhuha, dan shalat sunnah lainnya. Ini satu cara untuk menguatkan hapalan kita.

Terpenting, tanamkan niat yang ikhlas, agar tidak timbul ujub (bangga diri), ingin dikenal dan supaya dipanggil hafizh. Jadikanlah Al Qur’an sebagai pedoman dan panduan hidup, agar terwujud perilaku dan akhlak Qura’ni dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara