Rabu, 14 Januari 2015

Alasan Mengapa Seorang Ibu Harus Berilmu

Multiseluler.blogspot.com—Tidak sedikit yang beranggapan bahwa wanita tidak perlu sekolah tinggi-tinggi.Toh nantinya juga melakoni tugas-tugas rumah tangga di dapur,  sumur dan kasur.
Padahal justeru sebagai orang yang akan mengemban amanah besar mengelolah rumah tangga baik itu mengurus keperluan sehari-hari maupun mengurus suami dan anak-anak,  seorang wanita harus memiliki ilmu.
Disisi lain juga ada perkataan bahwa si fulan sarjana tapi tidak bekerja, gelar sarjananya mubazir tidak diaktualisasikan. Apakah sekolah itu tujuannya untuk mendapat pekerjaan? bukankah sekolah itu tujuannya memperoleh ilmu.

Terlepas dari semua itu kita harus ingat bahwa "Al -Ummu madrasah Al-ula (Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya) bila engkau persiapkan dengan baik maka engkau telah mempersiapkan bangsa yang baik dan kuat". Ibu berperan besar dalam pembentukan watak, karakter dan kepribadian anak-anaknya. Ia adalah sekolah pertama dan utama sebelum si kecil mengenyam pendidikan di sekolah manapun. Namun tidak sedikit ibu yang beranggapan, ketika sibuah hati sudah masuk sekolah maka sekolahlah yang bertanggung jawab atas pendidikan si buah hati. Padahal peran ibu tidak bisa tergantikan oleh siapapun. Ibu memiliki peran lebih dari sekolah yakni membangun kecerdasan emosional anak bahkan membangun kecerdasan spiritual anak.

Banyak sekali ummahat (ibu) yang bisa dijadikan teladan terutama ummahatumukminin seperti :
Khadijah binti Khuwalid; Wanita paling mulia sepanjang masa, termasuk wanita yang pertama kali masuk Islam. Saudah binti Zam'an; Wanita penuh berkah yang mengalami 2 kali hijrah. Aisyah binti Abu Bakar radhiyallahu'anhuma; Wanita yang dipulihkan nama baiknya dari langit ketujuh dan istri Rasulullah ﷺ di dunia dan di Surga. Hafshah binti Umar; Wanita ahli puasa, ahli tahajjud dan istri Rasulullah ﷺ di Surga. Zainab binti Khuzaimah; Ibunya orang-orang miskin. Dan masih banyak lagi sosok sahabiyah yang dijadikan teladan hidup. Semoga kita bisa mencontoh akhlak mereka. Wallahu'alam.

Lenny Ramadhan Ningsih, S.Si

0 komentar:

Posting Komentar