Rabu, 07 Januari 2015

Menstruasi dan permasalahannya

Darah haid menggumpal atau berwarna kecokelatan, normalkan hal tersebut? kondisi haid wanita tak hanya seputar warna dan tekstur, bahkan banyak kondisi lain yang juga patut di  waspadai.
Kondisi lain tersebut meliputi konsistensi lamanya menstruasi, ketebalan, dan pembekuannya. Jika Anda ragu mengkonsultasikannya dengan dokter, maka cek kondisi menstruasi yang wajar atau patut di waspadai seperti berikut:
Siklus Menstruasi
Selama siklus menstruasi, lapisan rahim menebal bersiap-siap untuk kehamilan. Dan selama periode menstruasi, tubuh wanita melepaskan lapisan rahim bersama darah. Jumlah darah dan cairan yang hilang biasanya antara 4 dan 12 sendok tek per siklus.
Siklus menstruasi rata-rata berlangsung selama 28 hari. Dan beberapa wanita mengalami siklus yang singkat dalam 21 hari. Tapi ada wanita yang bisa selama 35 hari.
Dan periode normal berlangsung antara 2 sampai 7 hari. Rata-rata periode 3-5 hari.
Darah Menggumpal
Seringkali, gumpalan darah yang mengalir pada hari-hari terberat pendarahan bisSijadi berwarna merah terang atau gelap.
Hal ini disebabkan karena saat haid deras dan darah mengalir dengan cepat, tak ada waktu yang cukup bagi antikoagulan pada tubuh wanita untuk bekerja, dimana hal ini memungkinkan untuk membentuk gumpalan.
Namun, jika wanita memiliki pembekuan yang berlebihan atau lebih besar dari seperempat, maka wanita itu harus menemui dokter untuk mengetahui penyebabnya.
Darah Menstruasi yang Bermasalah
Ada beberapa masalah yang bisa menyebabkan gumpalan abnormal di darah menstruasi atau menyebabkan perubahan warna atau ketebalan selama periode Anda. Meliputi :
1. Keguguran
Wanita yang mengalami keguguran bisa mengalami gumpalan darah atau jaringan abu-abu dari vagina.
2. Fibroid
Uterine fibroid juga disebut leiomioma. Ini adalah tumor jinak yang terbentuk di rahim. Fibroid tidak selalu menimbulkan gejala. Tapi wanita dengan fibroid mungkin bisa melihat dengan jumlah darah menstruasi dan gumpalah yang lebih banyak dari biasanya.
3. Perubahan hormonal
Tubuh Anda bergantung pada keseimbangan progesteron dan estrogen. Hormon ini mengatur produksi dan luruhnya lapisan rahim. 
Bila keseimbangan ini terganggu, maka dapat mengarah pada pengembangan dari suatu lapisan rahim terlalu tebal. Ketebalan ini dapat berkontribusi dengan lebih banyaknya perdarahan dari biasanya. Hal ini juga dapat menyebabkan pembekuan dalam darah menstruasi.
Selain masalah penggumpalan darah, menurut Mayo Foundation for Medical Education and Research, 18% wanita berusia subur mengalami pendarahan tidak normal. Kondisi tidak normal ini, antara lain; pendarahan berlebih, atau masa menstruasi yang panjang. Dalam istilah medis disebut Menorrhagia.
Indikasi dan gejala menorrhagia, adalah;
Lama menstruasi lebih dari 10 hari
Darah menstruasi sangat deras
Sering mengganti pembalut
Darah menstruasi keluar pada malam hari, bahkan menggumpal\Nyeri di area perut bagian bawah karena perdarahan yang banyak dan lama sehingga aktivitas rutin terganggu
Selalu merasa letih, dengan nafas yang pendek-pendek
Dalam beberapa kasus, penyebab menorrhagia adalah:
1. Ketidakseimbangan hormon. Dalam kondisi menstruasi normal, kadar hormon estrogen dan progesteron sesuai dengan kondisi dinding uterus (endometrium) untuk mengatur volume darah menstruasi. Ketika terjadi ketidakseimbangan hormon, maka endometrium akan menghasilkan volume darah yang banyak.
Dalam Polip pada dinding uterus. Polip biasanya muncul pada wanita usia produktif yang mengalami kelebihan hormon prostaglandin (hormon yang berperan dalam mengatur tekanan darah dan sistem saraf).
2. Disfungsi ovarium. Kegagalan proses pelepasan sel telur dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon estrogen dalam tubuh.
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR). Jika tidak cocok, AKDR dapat memicu pendarahan menstruasi hebat.
Setelah seseorang terdiagnosa mengalami menorrhagia dan diketahui faktor penyebabnya, dokter akan melakukan penanganan berupa pemberian zat besi dan obat-obatan untuk mengurangi kram perut serta menghambat aliran darah. Selain itu bisa juga diberikan kontrasepsi oral untuk mengatur ovulasi yang terganggu dan mengurangi perdarahan yang berlebihan.
Perubahan hormon bisa terjadi karena berbagai alasan, termasuk:
a. Menopause
b. Perubahan berat yang dramatis
c. Efek samping dari beberapa obat, termasuk steroid
d. Uterus besar
e. Obstruksi darah menstruasi 
Apa pun yang menghalangi atau menghambat aliran darah menstruasi dari rahim melalui serviks dan keluar dari vagina bisa menyebabkan masalah pembekuan, warna, atau ketebalan dari darah menstruasi.
Polip jinak di dalam rahim bisa mengubah aliran darah selama periode Anda. Aliran ini juga dapat diperlambat sewaktu menopause ketika kanalis servikalis dapat menjadi lebih kecil dengan dropnya tingkat estrogen.
f. Adenomiosis atau endometriosis
Kondisi terkait terjadi ketika jaringan yang membentuk lapisan rahim ditemukan di tempat yang salah. Pada endometriosis, jaringan ini berkembang di luar rahim. Dalam adenomyosis tumbuh dalam otot yang membentuk dinding rahim. 
Kedua kondisi ini dapat menyebabkan haid menjadi tidak normal dan arusnya deras. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan masalah darah haid seperti pembekuan atau ketebalan.
Dari Berbagai Sumber
Lenny Ramadhan Ningsih, S.Si

0 komentar:

Posting Komentar